Feb 28, 2011

Mie Ayam


Menyambung masakan dengan bahan saus tomat, kali ini pengen berbagi masakan populer bernama Mie Ayam. Meski saus tomat-nya tidak menjadi bumbu utama, tapi kehadiran saus tomat yang segar menambah lezat rasanya!

Bahan:
- mie telor basah (bisa beli di pasar atau super market)
- daging ayam
- Jamur merang, potong-potong sesuai selera.
- Sawi hijau
- Bakso sapi atau ayam

Bumbu ayam:
- lada
- bawang putih
- saus tomat
- saus tiram
- garam
- minyak wijen

Bumbu Kuah:
- Bawang putih
- Lada
- Sedikit jahe
- Garam

Cara masak ayam:
- rebus ayam sampai empuk. Suwir-suwir daging, sisihkan airnya untuk kuah.
- haluskan lada dan bwang putih, tumis dengan sedikit minyak wijen. Masukkan bumbu-bumbu lain, dan ayam.
- beri sedikit kaldu (air rebusan ayam).
- masukkan jamur.
- kentalkan dengan sedikit terigu/maizena yang dicampur dengan air terlebih dahulu.

Masak kuah:
- haluskan bawang putih dan lada, tumis sampai harum dengan sedikit minyak. Keprek jahe, dan masukkan ke dalam kuah bersama bumbu yang ditumis. Bubuhkan sedikit garam.
- jika menginginkan, bakso bisa direbus bersamaan dengan kuah.

Cara menyajikan:
- rebus mie sampai terlihat mengkilat (bening). Angkat.
- masukkan dalam mngkok yang didalamnya berisi: sedikit minyak wijen, dan kecap asin.
- aduk-aduk mie agar tercampur dengan bumbu dan tidak lengket.
- rebus sebentar sawi hijau, letakkan di atas mie bersama ayam.
- siapkan kuah di wadah lain bersama bakso.
- beri taburan daun bawang dan bawang goreng.
- sajikan hangat

Feb 27, 2011

Asinan Buah dan Sayur Bogor ala Koe



Asinan buah dan sayur Bogor ini sangat menyegarkan. Paduan rasa kesegaran buah dengan kuah yang manis, asin, asem, dan pedas sangat cocok untuk menemani siang yang panas. Buah-buahan yang digunakan juga relatif mudah ditemukan. Paduannya pun terserah kita. Pilihannya sangat banyak. Dari buah lokal sampai import pun jadi.

Nah, supaya murah meriah tetapi tetap segar dan bergizi, kita pilih saja buah lokal. Seperti pepaya, nanas, bengkuang, kedondong, dan lain-lain yang hampir selalu ada. Dijamin tanpa bahan pengawet pula.

Bahan
Isi (buah):
- Pepaya mengkal
- Jambu air
- Kedondong
- Nanas
- Ubi merah
- Timun

Sayur:
- wortel di iris menyerupai batang korek api/serut
- tauge di cuci bersih

Tambahan lain:
- Tahu kukus
- Kacang goreng
- Kerupuk mi

Kuah:
- Air
- Gula pasir
- Cabai merah
- Cabai rawit
- Cuka
- Terasi udang/ebi sangrai atau bakar
- Garam

(Beberapa resep menambahkan air jeruk nipis/lemon, atau asam jawa dalam kuah).

Cara membuat kuah:
- rebus air dalam panci (kalau bisa non alumunium), masukkan gula pasir, garam, cabai rawit dan merah yang telah dihaluskan, dan terasi. Masak sampai bumbu menyatu.
- biarkan dingin.
- masukkan cuka sedikit demi sedikit. Sesuaikan rasa asam dengan selera anda.


Cara menyajikan:
- kupas buah, cuci bersih dan potong-potong sesuai selera.
- susun buah dalam mangkok, siram dengan kuah.
- sajikan. Lebih segar jika dingin dan dibiarkan bumbu meresap setidaknya satu jam.

Selamat Menikmati!

Catatan:
saya memang tak pernah membuat takaran khusus untuk membuat kuah asinan. Tapi, biasanya untuk membuat satu mangkok asinan buah dibutuhkan sekitar 350-400 ml air. Dan, karena beberapa merk cuka memiliki kadar asam yang beda sehingga harus menambahkan cuka dengan hati-hati. Kecuali, anda sudah terbiasa dengan merek tertentu.

Bazaar Ramadhan 2011


Alhamdulillah...dengan respon yang didapat dalam bazaar sebelumnya yang luar biasa, tahun 2011 ini kami berupaya untuk menyelenggarakan kembali Bazaar Amal Ramadhan.

KONDISI TERKINI

Tahun 2011 ini adalah tahun ke tiga Bazaar Amal Ramadhan diselenggarakan. Di seluruh lokasi hasil yang diperoleh cukup memuaskan. Namun, jika di tahun sebelumnya, bazaar di selenggarakan di empat tempat yaitu Cilebut, Bojonggede, Parung, dan Pulau Untung Jawa, dengan berbagai pertimbangan, kami akan menghapus dua lokasi yaitu Bojonggede, dan Pulau Untung Jawa. Kedua lokasi tersebut akan di gantikan dengan satu lokasi di daerah di wilayah Kabupaten Jember. Tepatnya di Dusun Krangkongan, D esa Tegalwangi, Kabupaten Jember, Jawa Timur.

Sehingga akan terdapat tiga lokasi bazaar, antara lain:
- Cilebut, Bogor
- Parung, Bogor
- Tegalwangi, Jember
(Tetapi tidak menutup kemungkinan di buka di lokasi lain tergantung ketersediaan barang dan dana opersional).

TUJUAN BAZAAR AMAL 2011

- Menyambut dan mengisi Ramadhan dengan berbagi
- Peduli pada pendidikan

SASARAN KEGIATAN

1. Di Cilebut dan Parung, kami masih memprioritaskan dana yang diperoleh disumbangkan pada anak yatim dan keluarga miskin lain.
2. Sedangkan di Jember kami akan menyumbangkan untuk kegiatan pendidikan anak usia dini (PAUD)

Pemilihan lokasi di Desa Tegalwangi, Jember adalah dengan mempertimbangan faktor kemanfaatan yang lebih berfek jangka panjang. Di Dusun Krangkongan, Tegalwangi ini terdapat sebuah lembaga PAUD yang secara swadaya di dirikan oleh sekelompok orang yang peduli pendidikan. PAUD ini masih menumpang di sebuah rumah yang memiliki pendopo dengan fasilitas seadanya. Kami berharap, uang hasil bazaar setidaknya dapat digunakan untuk membeli beberapa perlengkapan atau fasilitas belajar mengajar, bahkan dukungan gaji untuk para guru yang masih minim.

Selain itu, di lokasi ini (Jember), kontak person kami telah bersedia membantu menyelenggarakan bazaar amal Ramadhan.

JENIS BARANG BAZAAR:

Berdasarkan pengalaman bazaar sebelumnya, kami menerima dan mengelola sumbangan pakaian dan barang bekas layak pakai antara lain:
- Pakaian dewasa (celana, baju muslim, baju koko, dll)
- Pakaian anak dan bayi,
- Selimut,
- Sarung,
- Mukena,
- Kerudung/jilbab
- Kain batik (jawa: jarit),
- Kebaya/ abaya
- Sprei (atau bed cover),
- Tas
- Sepatu
- Sandal
- Boneka,
- mainan anak-anak edukatif, dll

Catatan:
Selain barang tersebut di atas, kami juga menerima dan menyalurkan bantuan uang tunai dan SEMBAKO di lokasi bazaar.

URUTAN KEGIATAN
1. Periode penerimaan sumbangan: Sekarang – Ramadhan minggu ke-2
2. Sortir pakaian, termasuk didalamnya pengelompokkan berdasarkan jenis pakaian, kualitas, dan pelabelan harga.
3. Pembagian barang menjadi tiga (sesuai jumlah lokasi)
4. Packing dan pengiriman (ke Jember)
5. Penjualan – pengumpulan dana (hari H bazaar)
6. Penyerahan sumbangan (melalui amil zakat atau RT setempat)
7. Kepada penyumbang (melalui email, telpon, atau facebook) kami akan laporkan:
• Jumlah uang yang diperoleh dari penjualan per lokasi,
• Jumlah dan/atau jenis sumbangan
• Situasi dan kondisi selama bazaar

RINCIAN SUMBANGAN YANG DIPERLUKAN:
- Transportasi barang dari posko ke lokasi, dan sebaliknya
- Tenda dan perlengkapannya
- Dana untuk Ijin lokasi
- Dana untu PIC di lapangan, sorting pakaian dan SPG
- Konsumsi untuk panitia
- Cetak kupon dan flyer

KONTAK:

Jika ada yang hendak diketahui lebih lanjut, silahkan menghubungi kami :

Sudarno
Phone: 0815 8438 7292
Email: korpusfk3i@yahoo.co.id
Face book : pdrhinos@yahoo.co.id

Novi Kuspriyandari
Phone: 0251-8430767/ 08164290395
Email: novik24@yahoo.com
Facebook: novik24@yahoo.com

Terimakasih


CATATAN:
- Kami hanya menerima sumbangan yang tidak mengikat. Dalam arti, sumbangan yang kami terima diserahkan sepenuhnya untuk kelola seperti yang telah kami sampaikan di atas.
- Karena kami tak memiliki biaya operasional (transportasi), kami berharap dermawan mengirimkan barang sumbangan langsung ke alamat di bawah ini:
Perum Cilebut Bumi Pertiwi Blok AN 26 RT/RW 04/02 Cilebut Timur, Sukaraja, Kab. Bogor.
- Kecuali masih dalam jangkauan dan kemampuan kami untuk menjemput sumbangan dengan motor.

FAQ (FREQUENTLY ASKED QUESTION):

1. Q: Mengapa uang yang terkumpul tidak untuk membeli pakaian baru saja? Lebih menggembirakan jika yang kita berikan pakaian baru.
A: sudah dipikirkan. Saat itu pilihannya adalah: harga murah dengan kualitas buruk tetapi dapat banyak, atau kualitas lumayan tetapi jumlahnya sedikit? Setelah dihitung dan di konversikan dengan target yang kami beri sumbangan, ternyata tidak dapat meng-cover jumlah target.

2. Q: data penerima?
A: terus terang, pengelolaan bazaar I dan II memang masih apa adanya, karena kami hanya berpikir bagaimana bisa memberi sesuatu kepada orang lain sedangkan kami tidak memiliki banyak harta atau benda untuk dibagikan. Waktu itu, siapapun yang nampak butuh bantuan, langsung kami beri paket sembako atau uang.

3. Q: Coba kasih tahu kami sejak jauh hari...! Insyaallah lebih banyak lagi yang membantu.
A: benar, itulah yang hendak kami lakukan. Di bazaar sebelumnya, kami bahkan tidak menyangka akan direspon secepat itu sehingga persiapan kami apa adanya. Apalagi bazaar di gelar mendekati lebaran, sehingga banyak orang yang hendak kami mintakan bantuan telah memiliki kesibukan sendiri.

Feb 24, 2011

Uler, Ular, Ula, dan Ulat

Sebenarnya cerita ini sudah terjadi tahun lalu. Tapi, karena status teman yang terkecoh oleh teriakan seorang ibu yang meneriakkan "ularr..!" padahal cuma ulat, aku jadi ingat cerita ini lagi. Kurang lebih sama.

Begini ceritanya:

Sepulang dari bepergian (ke Malang kalau tidak salah), aku dan suami dapat laporan dari tetangga bahwa tanaman di halaman kami jadi sarang ular.

Wow..! Mendapat laporan itu, tentu seketika membuat kami tak enak hati. Apalagi yang engeluhkan itu punya anak kecil yang suka bermain di sekitar tanaman itu.

Tanaman yang dimaksud adalah kembang sepatu yang daunnya memang sedang rimbun. Meski berat hati, kami harus "mengurus" tanaman itu agar tak jadi sarang ular. Meski, sebenarnya kami belum pernah lihat ada ular di tanaman perdu itu. Kalau di pohon jambu malah pernah. Bahkan sampai masuk ke dalam rumah.

Ya sudah, kami mengalah. Tanaman kami babat habis, biar tak ada korban.

Selepas itu, hening..tak ada kabar apapun. Sampai...suamiku yang tengah merawat tanaman di sapa oleh kerabat tetangga yang dari logatnya kami tahu dia dari jawa.

Suami menyempatkan berbincang dengannya.

"Kemarin banyak deh, pak..ularnya!" kata tetangga.

Banyak? Suamiku langsung disergap rasa tak nyaman. Tetapi, suamiku juga penasaran, apa iya banyak ular di tanaman itu (yang sudah di babat habis)?

"Gede-gede bu, ularnya?" suamiku menimpali.

"Iya..segini nih..!"sahut tetangga sambil menunjukkan jari telunjuknya.

"Panjangnya kira-kira semana?"tanya suamiku lagi antusias. Mengingat kami juga pernah menemukan ular sebesar telunjuk dan panjang 25 cm-an melilit di dahan pohon jambu. Mungkin itu sama jenis dan ukurannya.

"Kira-kira segini lah, pak..!" jelas tetangga sambil menunjukkan lagi telunjuknya.

Dahi suamiku langsung berkerut. Ular kok ukurannya segitu? Bantet amat?

"Ah,masa ular segitu ukurannya?"tanya suamiku tak percaya.

"Iya, pak...wong dia gede banget, item, terus jalannya begini.." sahutnya lagi sambil memperagakan telunjuknya.

Dari gerakannya itu suami melihat ada yang tak cocok.

"Kepalanya gimana, bu?"

"Kepalanya ada sungutnya. Hii..geli, deh ngeliatnya..!"

Kepalanya ada sungutnya? Waduh...jangan-jangan....?

"Ulat kali bu, itu..bukan ular..!"sahut suamiku setelah membuat kesimpulan. Dulu, ketika masih banyak tanaman pacar air banyak sekali ulat hitam yang besar dan ayam pun tak mau memakannya.

"Ular..! itu ular..!" tegas tetangga."kalau ula sih, saya tahu..! kalau ini bisa bikin gatel-gatel gitu lho, pak..!"

Oh...! Jadi tahu deh sekarang. Sambil tersenyum kecut, suamiku pamit masuk ke rumah. Sampai di depanku, suami menumpahkan uneg2nya padaku.

"Vi, yang diributkan sama tetangga soal ular kemarin itu ternyata ulat! Bukan ular..!"

"Kok, bisa gitu?" tanyaku heran. Lalu suamiku menjelaskan soal perbincangan tadi.

Jadi, mungkin yang terjadi adalah kesalahan penggunaan dan penerjemahan dari bahasa jawa ke bahasa Indonesia.

Orang Jawa menyebut "ulat" adalah "uler", mungkin oleh si tetangga tadi "uler" di terjemahkan ke dalam bahasa Indonesia menjadi "ular". Dan, bahasa Jawa-nya "ular" adalah "ulo" yang diterjemahkan-nya menjadi "ula". Sama saja dengan bahasa Jawa "gulo" menjadi "gula".

Huft, hantam kromo ini bikin PUSING!

Ayam bakar bumbu tomat


Bahan:
- 1 ekor/kg ayam, potong sesuai selera (lebih enak ayam kampung/buras)
- 5 sdm saus tomat
- 4 siung bawang putih
- 6 siung bawang merah
- 6 biji cabai merah
- 1 sdm saus teriyaki
- 1 sdm kecap asin
- 2 sdt cabe bubuk
- 1/4 sdt kunyit bubuk
- 2 sdm minyak goreng
- 300 ml air (boleh ditambah jika ayam kampung)

Cara buat:
- cincang halus bawang merah, bawang putih, dan cabai merah (lebih baik jika dihaluskan)
- tumis bumbu sampai harum, masukkan kunyit bubuk, saus tomat, saus teriyaki, kecap asin dan cabe bubuk.
- masukkan ayam, dan tambahkan air.
- masak sampai air menyusut. Jika kurang asin, boleh ditambah garam.
- bakar di atas bara api atau oven sampai kecoklatan.

Yummy!
Silahkan mencoba.

Serba Tomat

Menyedihkan.

Seringkali seperti itu nasib petani di negeriku Indonesia ini. Setelah tak lama menikmati harga tomat yang sedikit lumayan (di pedagang sayur keliling Rp. 500 perbuah), sekarang harganya anjlok sampai hampir tak berharga. Rp. 200/kg! Dari mana petani bisa menghidupi keluarganya dengan penghasilan yang jauh...sekali dari layak? Sementara, pemerintah sepertinya tak bisa memberikan solusi apapun. Semuanya di serahkan pada mekanisme pasar.

Ah, malangnya petani kecil.

Terisnpirasi dari kerja keras petani, dan melimpahnya tomat, aku membuat masakan dan makanan serba tomat. Supaya tomat laku dipasaran, dan harganya tidak terlalu murah. Entah usaha ini berdampak baik atau tidak pada petani (walau jelas pada pedagangnya), setidaknya tomat bisa diolah menjadi saus yang bisa diawetkan. Dampaknya masih tetap baik untuk keuanganku.

Bayangkan saja, dari 1/2 kg tomat segar bisa jadi 250ml saus yang jika dibeli di pasar harganya jauh lebih mahal. Apalagi saus buatan sendiri sudah pasti lebih segar, dan enak! Dijamin tanpa bahan pengawet kimia pula. Dari saus ini, bisa dibuat berbagai macam bumbu. Mulai dari bumbu ayam bakar, sampai spaghetti. Hmm...yummy!

Yuk, berkreasi makanan dari tomat? Tak perlu khawatir bosan. Banyak pilihan yang bisa di buat. Kita buat bahan utamanya dulu: SAUS TOMAT

SAUS TOMAT

Bahan:
- Tomat segar
- Gula
- Garam
- Jeruk nipis/ lemon

Cara membuat:
- rebus tomat sampai merekah (kira-kira 5 menit).
- buang kulit tomat, lalu blender sampai halus. Saring.
- rebus kembali tomat yang sudah di saring sampai mengental. Kekentalan bisa disesuaikan dengan selera. Jika ingin lebih kental bisa di beri satu sendok makan maizena yang dilarutkan dengan air.
- jangan lupa selama merebus berikan gula, dan garam secukupnya, serta air jeruk lemon/nipis. selain membantu mengawetkan, ari jeruk membuat rasa saus lebih segar.

Jika ingin sedikit berbumbu, boleh ditambahkan bawang putih bubuk, dan lada.

Selamat mencoba!

Feb 19, 2011

Kakak Panji Bagaskara


Jika melihat matanya, sorotnya sayu. Tapi, rambutnya dan kemauan kakak Panji sangat tegak berdiri. Sulit di nego, apalagi ditolak. Jika sudah menginginkan sesuatu, dia dengan keras meminta. Semakin di tolak, semakin keras berteriak. Tetapi, di suatu saat dia bisa berlaku lembut dan sayang pada adik. Meski kadang rasa sayangnya membuat ibu khawatir karena mencium atau memeluk adik bayi terlalu erat. Huft...!

Suatu waktu, ketika aku pulang kampung, Sang ibu, yang juga adikku melapor bahwa Panji sering menggigit teman yang tidak menuruti apa katanya atau kemauannya. Anak lelaki, ataupun perempuan. Dan, biasanya yang berusia lebih kecil.

Sebenarnya sih, aku juga gak tahu cara menasehatkan bahwa menggigit itu tak boleh. Tapi, ada satu cara yang aku bisa lakukan untuk menasehati dia, yaitu dengan dongeng yang mengunakan tokoh kesukaan dia: KODOK!

Dan, mulailah aku menceritakan kisah Seekor Kodok yang bernyanyi sendirian di pinggir danau. Terus, Kodok itu bertemu kawanan kura-kura yang baru pulang dari bermain.

Si Kura-kura menyapa kodok:"Hai, Kodok, kenapa bernyanyi sendirian..?"

Dengan malas Kodok menjawab,"iya, aku gak punya teman. Mereka tidak mau bermain denganku."

"Lho, kenapa?" tanya Kura-kura heran.

"Ibuku bilang karena aku tadi menggigit si Kodi karena tidak mau meminjamkan mainan padaku." jawab Kodok sambil menunduk. Kodok merasa malu.

"Oh, gitu..? Ibuku juga bilang begitu. Aku tidak boleh menggigit teman, kan sakit..!"

Di tengah cerita, aku mengamati perubahan pada wajah si Kakak. Dia seperti tidak lagi menyimak dongengku. Padahal, biasanya dia selalu aktif meminta menambahkan tokoh yang hendak dijumpai Kodok. Lalu, dia memperhatikan kaos yang kukenakan. Di bagian tengah kaosku ada gambar bintang.

"Budhe, itu gambar bintang, ya?" tanya kakak tiba-tiba", aku juga suka bintang...!" lanjutnya. Wajahnya seperti tersipu malu.

Sedetik kemudian aku mengerti, kakak merasa tersindir! Bocah umur 3 tahun 5 bulan sudah bisa menyadari bahwa dirinya disindir?
Lalu mencoba mengalihkan perhatianku dengan mengalihkan cerita dari kodok menjadi bintang?

Ah..kakak! Aku hanya bisa memandanginya dengan gemas.

Feb 15, 2011

Ekonomif berlabel Eksekutif

Setelah menemani Bintang Kecilku selama dua minggu di rumah neneknya, dan urusan akte kelahiran selesai, aku segera kembali ke Bogor untuk menyelesaikan berbagai hal. Apalagi aku belum membenahi rumah ataupun menyiapkan istana untuknya. Duh, beratnya kaki melangkah. Tapi, harus kulakukan juga.

Dengan segala keribetan administrasi untuk akte, jadwal kepulanganku terus tertunda. Akhirnya aku tak berani memesan tiket pesawat untuk pulang, meski suami terus memberikan jadwal penerbangan yang mungkin bisa aku pilih. Lagipula, untuk mencapai bandara terdekat, Malang atau Surabaya, aku masih harus berkendara minimal empat jam. Dengan tentengan tak sedikit, sendirian, otomatis pilihan ini aku eliminasi.

Akhirnya, pilihanku jatuh pada bus malam eksekutif merk L yang sebenarnya sudah sekitar sepuluh tahun tak lagi jadi pilihan. Pasalnya, bus ini pernah mengecewakanku amat sangat sebanyak tiga kali.

Pertama, saat perjalanan menuju Bogor dan baru mencapai tol Gresik mendadak bus berhenti, dan harus menunggu lama untuk bisa jalan kembali. Apa sebab? Tak ada yang memberitahukan. Tapi, selidik-punya selidik, ternyata BENSIN HABIS! Bus eksekutif kehabisan bensin? Hampir seluruh penumpang bergumam:"kok bisa?"

Sebelum bisa jalan kembali, si kenek harus membawa jerigen dan menumpang bis lain untuk mendapatkan bensin di pom terdekat. Meski menahan kesal, kami tak punya pilihan. Ini di tengah jalan tol!

Kedua, di lain kesempatan, dalam perjalananku dari Jakarta menuju Bogor (setelah perjalanan lancar dari Jember ke Jakarta), entah ada masalah apa dengan menejemen perusahaan, dari telepon genggam kru yang lewat aku mendengar pembicaraan bahwa seluruh kru perusahaan bus L yang aku tumpangi ini akan demo. Tapi, tak terpikir olehku bahwa caranya akan demikian: kru bus MENURUNKAN seluruh PENUMPANG yang hendak menuju Bogor (pool bus) di JALAN TOL!

Apa yang harus kami lakukan? Ini gila!

Di tengah kebingunganku, datang satu bus trayek Jakarta- Bogor berhenti dekat kami dan bergegas menarik kami naik ke dalam bus yang telah penuh sesak. Dan, ketika aku masih bingung dengan kejadian yang baru lewat, kenek bus sudah menagih ongkos.
Tentu aku marah dibuatnya.

Dengan kesal ku katakan padanya:"kenapa tak minta pada kru bus L tadi?"

Tapi yang terjadi adalah, si kenek balik memarahiku:"kalau mbak nggak mau bayar, silahkan turun saja. Sudah untung kami mau angkut ke Bogor. Asal tahu aja, di tol tak boleh menurunkan atau menaikkan penumpang!"

Maksudnya mungkin: dia sudah berani ambil resiko di tilang hanya untuk "menolong" kami yang terlantar di tengah jalan tol tapi kami tak mau bayar, tentu marahlah dia. Di lain pihak - aku dan penumpang lain- masih berhak menikmati layanan sampai tujuan-Bogor. Kami tak mau bayar lagi. Tapi, situasi tak mengijinkan kami untuk bernego. Kami kalah posisi!

Aarrghhh...!

Marah, kesal, bertanya-tanya, dongkol..semua menyesaki dada dan pikiran. Kurang ajar betul! Sama sekali tak cocok dengan labelnya!

Ketiga, saat dari Bogor hendak kembali ke kampung, tanpa sebab aku harus menunggu lama di pool selama kurang lebih tiga jam. Setelah dinyatakan bus telah siap, dan aku naik, yang kurasakan tak lebih seperti naik bajaj berpendingin. Bus berguncang hebat, bahkan di jalan tol yang mulus! Perasaan tak enak kembali menyergap.

Dan...benar adanya, memasuki sebuah gerbang tol menuju luar kota, bus berhenti mendadak. Eh, bukan..dengan terbatuk-batuk. Kami, penumpang menunggu lama di atas bus. Belum pupus penasaran kami, tiba-tiba kru bus meminta penumpang untuk turun dan bantuan kami untuk...MENDORONG bus agar mesinnya menyala kembali! What a day!

Dari tiga pengalaman ini aku memutuskan untuk menyudahi petualangan ala bus eksekutif tapi rasa ekonomi persembahan bus merk L.

Tapi, tentu anda heran kenapa aku harus menunggu sampai tiga kali dikecewakan? Tidakkah cukup sekali saja? Tak lain adalah karena bus L, satu-satunya akses langsung menuju Bogor tempat adikku kuliah dan tempat orang tua calon suamiku (dulu) tinggal. Belum ada pesaing bus lain. Baru beberapa waktu kemudian muncul beberapa bus lain, dan menjadi pilihan meski hanya sampai Jakarta. Setidaknya, dengan bus pesaing ini, aku belum pernah di kecewakan.

Lalu, kenapa aku kembali memilih bus ini? Padahal, kru menaikkan penumpang dari jalan (meski hanya sampai Surabaya), sopir merokok di bawah papan yang jelas-jelas menerangkan larangan merokok dalam bus, servis makan malam yang tak manusiawi (karena aku merasa diperlakukan seperti bebek). Dengan hanya berlauk sepotong kecil ayam goreng tanpa daging, kering kentang dan kuah soto bercita rasa air payau, tentu jauh lebih enak makanan di warteg! Bahkan kalah dibandingkan persembahan bus lain.

Setelah ku cari-cari alasan, ini dia yang ku dapat:
  • Satu, berharap pelayanannya lebih baik dari sepuluh tahun lalu (meski ternyata tidak).
  • Dua, aku sedang lelah sehingga malas jika harus turun di Jakarta dan menyambung sendiri dengan kendaraan lain.

Tapi, harapanku tak berbalas setimpal.

Di tengah kantuk yang menyergap, sayup kudengar sang sopir membanggakan PO yang dia hormati (karena memberinya nafkah) pada seorang penumpang karena telah berstandard nasional (berlisensi). Beda dengan bus lain yang tidak berlisensi.

Dalam hati aku bergumam.."ya, pak..bus ini memang beda! Tapi, tak oke!"
Sambil menahan dongkol dan kaki yang bengkak..

Feb 14, 2011

My Little Star

Selasa, 25 Januari 2011

Saat pertama melihatmu, aku langsung jatuh cinta.
My baby boy, my Little Star.

My Rayi Lintang Prayoga.

Semoga kehadiranmu, terus memberikan cahaya untuk selalu menuju jalan yang lebih baik. Amin.

I Love You..!