Aku pernah menawari temanku untuk menjadikan dia sebagai subyek tulisanku. Kebetulan dia juga mau. Waktu aku tanya mau nama asli atau samaran, dia bilang jika dia jadi subyek protagonis dia bilang gak perlu nama samaran, tapi kalau antagonis atau teraniaya dia maunya nama samaran. Dan untuk itu dia memilih nama samaran Rooz.
Entah kenapa aku mau menuliskan sosok seorang teman. Padahal bagiku itu seperti “bunuh diri”. Bagaimana tidak, jujur saja, sebenarnya aku kurang paham tentang si Rooz ini. Dulu, pertama kali diperkenalkan, kami sama-sama orang baru di kantor itu. Kesan pertama yang aku dapat, gayanya mahasiswa banget! Bisa dimaklumi sih, dia memang fresh graduate dari sebuah universitas. Jadi, biarpun memasuki dunia “kerja”, gayanya masih belum berubah. Mungkin nanti.
Tetapi, ternyata, ada sesuatu yang membuat dia berbeda. Perbedaan ini sangat mencuri perhatian. Kalau dibilang kejutan, ya mungkin ini suatu kejutan meski seharusnya hari gini untuk yang satu ini tidak perlu terkejut. Banyak kok, orang lain yang melakukan “hal“ yang sama.
Kejutannya berawal di suatu hari, saat pertama kali makan siang bareng di kantor. Meski dari awal memang dia terlihat pe-de, dan tidak terlihat sungkan meski baru kenal, tapi begitu dia tanpa malu dan ragu mengambil makanan, aku mulai mengakui dia memang beda! Soal keterkejutan itu aku tidak sendiri, beberapa teman lain juga berpikir sama. Padahal, untukku sendiri, menu makanan siang itu sebenarnya tidak terlalu sreg. Tapi ketimbang beli, ya oke lah...!
Aku harus mengakui, dia lebih berani. Menyenangkan juga punya teman doyan makan. Sudah lama aku tidak mengagumi sesuatu dan sekarang aku punya. Aku yakin dia suka punya teman seperti aku, karena aku sendiri senang memanjakan orang-orang seperti itu. Tentu dengan membawa makanan ke kantor, walau ala kadarnya.
Setelah sekian lama bekerjasama, aku mulai mendapatkan gambaran bahwa seorang Rooz sangatlah mirip dengan Si Kuning dari Bikini Bottom. Kalau ditanya apanya, aku akan langsung menyebutkan sifat yang ini: ceria! Dimanapun, kemanapun (kadang kalau kita lagi bareng jalan lagi tugas ataupun pulang), aku tak pernah menemukan wajah yang mendung! (Jiee..).
Memang nggak semua sifatnya sama persis seperti Spongebob. Karena Sponge Bob pinter masak, tapi Rooz enggak (dia ngaku sendiri lho...!). Tapi, Spongebob punya binatang piaraan, Rooz juga. Sama-sama kucing lagi! Terus, satu hal yang tidak bisa dilupakan, keceriaannya kadang membuat orang lain be-te! Kesannya dia itu innosence gitu lho...!
Dia boleh dibilang cerdas, tapi tidak jika sedang senang (seperti yang aku bilang, keceriaannya kadang membuat orang lain be-te). Pengalaman hampir terkunci dalam mobilnya (saat pulang bareng dari satu tugas dan dia dijemput sang suami) setidaknya membuktikan itu. Meski maklum, aku dan satu temanku sempat kaget juga. Sempat terpikir aku akan terprangkap di pengapnya mobil. Rooz bilang itu nggak disengaja, maklum selama ini hampir tak pernah ada orang lain dalam mobil itu selain mereka berdua. Jadi, saat kita numpang untuk balik ke kantor, dia lupa ada aku dan satu teman lagi di mobil. Duh, mentang-mentang Pengantin baru.... masih merasa di dunia hanya ada mereka.
Dan seiring semakin jelas karakter tokoh itu dipikiranku, tiba-tiba muncul sosok lain pada teman-teman kerja yang aku pikir juga mirip dengan teman-teman si Spongebob. Ada yang menjadi tokoh naif (kalau tidak mau dikatakan bodoh atau lugu), serius, ketus, narsis, lincah, dan bahkan pelit. Aku tidak akan menunjuk siapa si tokoh serius, ketus dan pelit. Yang jelas, Si Spongebob temanku ini selain ceria dia juga bisa dibilang narsis. Padahal ini setahuku sifatnya si Mr Tentakle ya? Setiap foto selalu ada dia, dan dengan gayanya yang khas! Setiap jepretan, dia akan siap mengacungkan dua jarinya ke depan...peace!
Sekarang, aku nggak tahu lagi perkembangan spektakuler lain. Sudah lama aku tidak kontak sejak aku tak lagi beraktifitas di sana. Terakhir aku bertemu sehabis dia melahirkan putri pertamanya.
Spongebob temanku sudah berbiak....aku ikut senang meski aku juga sempat dibuat khawatir dengan tingkahnya yang tetap berlompatan di stasiun untuk mengejar kereta. Dengan perut gendut itu...aduh, aku gak kebayang beratnya!
Spongebob temanku, dia sekarang sudah sibuk dengan anak dan suaminya. Mudah-mudahan dia tidak kehilangan keceriaannya meski kadang SMS yang sampai padaku adalah tentang kepusingannya mengatur keuangan. Aku tidak pernah bisa menjawab itu, karena aku sendiri sedang mencari solusinya...
Spongebob temanku yang selalu lapar...Aku tak habis khawatir, mungkinkah kamu masih memikirkan praline kesukaanmu (dan ku) sedangkan sang putri sedang menangis minta susu?
Rooz si Spongebob. Si mahasiswa yang dulu selalu leluasa menikmati hidup, kini harus berpusing untuk menata hidup. Tapi, inilah yang disebut hidup baru. Meski hidupmu tak selalu berbeda, tapi kini setiap hari, hidupmu harus mulai dengan alasan yang tak lagi sama.
Tetap semangat ya....!
No comments:
Post a Comment