Dec 30, 2010

Penjahat di Kampung SUKAMAJU




Coba simak ini:" saya tidak akan mundur hanya karena desakan sebagian orang (supporter-red). Bayangkan apa yang akan terjadi jika setiap ada demo desakan untuk mundur, lalu seorang seperti presiden langsung mundur? Apa tidak menambah ruwet? Saya yakin upaya politisasi saja!"

Merasa familiar dengan peryataan ini?

Yup! Ini adalah pernyataan (yang saya terjemahkan secara bebas) dari seorang yang telah menganggap dirinya presiden yang kebal upaya pemakzulan. Dengan wajah yang yakin (plus memuakkan- bagi saya), dia menegaskan sekali lagi: TAKKAN MUNDUR!

Ggrrhhhhh.....! Geram, gemas, kesal, muak...dan segala istilah yang tak mengenakkan perut dan hati rasanya semakin menggumpal dan mem-fusi menjadi energi luar biasa yang mungkin bisa menyebabkan seorang yang anti daging haram (seperti saya-wek!), bisa memakannya mentah-mentah!

Apa istilah yang tepat untuk menggambar seorang yang tak tahu malu ini? Ya..butuh banyak masukan untuk itu, karena istilah tak tahu malu rasanya masih kurang pas.

Lalu seorang teman masuk dalam FB dengan menyebutnya PENJAHAT!

Hmm...mungkin juga! Aku jadi ingat, perseteruan INA dan MAL ini sudah mengurat syaraf, bahkan sampai menyebutkan ini adalah perang antara UNYIL dan UPIN-IPIN. Dan, remaja atau anak di masa tahun '80-an pasti masih ingat ada satu tayangan yang ditunggu setiap minggu tak lain adalah seri Unyil dan kawan-kawan. Dan, di sana ada penjahat yang sering mengganggu kampungnya Unyil yang bernama SUKAMAJU itu. Kepala botak, suka pakai baju bergaris, wajahnya seram (yang sayangnya mirip gambaran Markus ya..hehehe-sori!)..dan suka menculik anak, atau nenek (jika tak dapat mangsa yang kakap). Itu dia...mirip bukan dengan seorang ini? Dia begitu menyiderai semangat anak bangsa yang sangat ingin maju, sementara Pak Lurah-nya malah sering kalah sama Pak Raden.

Aku lebih suka menyebutnya benda hidup (bukan makhuk hidup)! Karena -kata temanku-ini urusan perut sehingga dia menolak mundur. Tak ada kaitannya dengan kehormatan diri, apalagi kehormatan bangsa. Dia sebentuk benda primitif, dengan hanya berupa sel yang berisi mitokondria (otak sel), yang nanti akan mengintruksikan tubuhnya untuk membelah diri jika lingkungan mendukungnya. Jelaslah itu bukan otak sebenarnya..! Tak ada pula organ lain seperti hati, atau jantung! Hanya otak primitif, dan perut semata!

Oh, dunia...! Memang tak lebih dari panggung sandiwara...! Jika ingin cerita, selalu ada peran antagonis. Tapi, kemana pahlawan penyelamatnya?

Ah, yang ada barulah para cecunguk politik yang bisanya hanya membonceng ketenaran dan prestasi orang lain!

Apakah dia sang GARUDA?

Mudah2an memang dia, yang memberikan kembali rasa percaya diri rakyat yang terluka harga dirinya. Bersama prajurit gagah berani, menggebrak belenggu, mengepakkan sayap terbang tinggi di udara...!

(Wah, sudah mulai tak terkendali nih...!)

Semangat yang telah tersemat di dada, jangan runtuhkan oleh tingkah pecundang semata! Bersatulah kawan, kita sudah menemukan satu musuh bersama. HAJAARR...!!

No comments:

Post a Comment