Feb 19, 2011

Kakak Panji Bagaskara


Jika melihat matanya, sorotnya sayu. Tapi, rambutnya dan kemauan kakak Panji sangat tegak berdiri. Sulit di nego, apalagi ditolak. Jika sudah menginginkan sesuatu, dia dengan keras meminta. Semakin di tolak, semakin keras berteriak. Tetapi, di suatu saat dia bisa berlaku lembut dan sayang pada adik. Meski kadang rasa sayangnya membuat ibu khawatir karena mencium atau memeluk adik bayi terlalu erat. Huft...!

Suatu waktu, ketika aku pulang kampung, Sang ibu, yang juga adikku melapor bahwa Panji sering menggigit teman yang tidak menuruti apa katanya atau kemauannya. Anak lelaki, ataupun perempuan. Dan, biasanya yang berusia lebih kecil.

Sebenarnya sih, aku juga gak tahu cara menasehatkan bahwa menggigit itu tak boleh. Tapi, ada satu cara yang aku bisa lakukan untuk menasehati dia, yaitu dengan dongeng yang mengunakan tokoh kesukaan dia: KODOK!

Dan, mulailah aku menceritakan kisah Seekor Kodok yang bernyanyi sendirian di pinggir danau. Terus, Kodok itu bertemu kawanan kura-kura yang baru pulang dari bermain.

Si Kura-kura menyapa kodok:"Hai, Kodok, kenapa bernyanyi sendirian..?"

Dengan malas Kodok menjawab,"iya, aku gak punya teman. Mereka tidak mau bermain denganku."

"Lho, kenapa?" tanya Kura-kura heran.

"Ibuku bilang karena aku tadi menggigit si Kodi karena tidak mau meminjamkan mainan padaku." jawab Kodok sambil menunduk. Kodok merasa malu.

"Oh, gitu..? Ibuku juga bilang begitu. Aku tidak boleh menggigit teman, kan sakit..!"

Di tengah cerita, aku mengamati perubahan pada wajah si Kakak. Dia seperti tidak lagi menyimak dongengku. Padahal, biasanya dia selalu aktif meminta menambahkan tokoh yang hendak dijumpai Kodok. Lalu, dia memperhatikan kaos yang kukenakan. Di bagian tengah kaosku ada gambar bintang.

"Budhe, itu gambar bintang, ya?" tanya kakak tiba-tiba", aku juga suka bintang...!" lanjutnya. Wajahnya seperti tersipu malu.

Sedetik kemudian aku mengerti, kakak merasa tersindir! Bocah umur 3 tahun 5 bulan sudah bisa menyadari bahwa dirinya disindir?
Lalu mencoba mengalihkan perhatianku dengan mengalihkan cerita dari kodok menjadi bintang?

Ah..kakak! Aku hanya bisa memandanginya dengan gemas.

No comments:

Post a Comment